Wednesday, May 19, 2010

Muhammad Fendi Leong Jihad Berniaga



Mukaddimah:
Madinah Syariah -pasar wakaf untuk umat islam berniaga di kota Medan, Sumatera !
Mengutip Hadis Nabi : Berbahagialah orang asing (ghuraba) ketika manusia buat kerusakan, dia menegakkan sunnah ! Islam itu asing dan kembali jadi asing !

Letaknya di Gedung Millenium Plasa, lantai 1 dan 2, di Jl. Kapten Muslim no III, Medan. Sesuai dengan namanya, toko serba ada ini memang dimaksudkan untuk menerapkan syari'ah dalam berniaga. Semua produknya juga dijamin halal. Aneka buku-buku Islam juga dijual di sini.

Salah satu hal unik dari Madinah Syari'ah adalah adanya kegiatan rutin, setiap Jumat siang, yaitu pengajian yang dihadiri oleh umum, tentu saja kebanyakan adalah pelanggan Madinah Syari'ah sendiri. Bpk Zaim Saidi, Direktur WIN, yang tengah bermuhibah di kota Medan pekan lalu itu pun, dihadirkan dalam pengajian Jumat siang (7 Mei 2010) tersebut. Dihadapan lebih dari 30 peserta, Pak Zaim menjelaskan telah kembali beredarnya Dinar dan Dirham di kota Medan, serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

Peserta pengajian, yang umumnya dari kalangan ibu-ibu, sengat bergembira mendengar telah hadirnya Wakala Baitul Dinar di Medan. Meskipun kebanyakan baru kali ini mendengar penjelasan tentang riba dan hubungannya dengan Dirham dan Dinar, mereka dapat memahaminya dengan baik.

Ceramah Dinar Emas Dirham Perak"Wah, kami ingin segera berhijrah dan keluar dari sistem riba yang telah begitu merasuk dalam kehidupan sehari-hari ini," ujar salah seorang ibu peserta. Toko swalayan Madinah Syari'ah sendiri oleh pemiliknya, Bpk Muhammad Fendi Leong, seorang muallaf dan salah satu pengusaha terkemuka di Sumatra Utara, dimaksudkan sebagai ajang dakwah, bukan bisnis semata. Slogan Madinah Syari'ah adalah "Halal itu Berkah".

Dan, inilah langkah terbaru mereka: memberikan bonus kepada para pelanggannya Dinar emas. Caranya adalah dengan toko swalayan ini memberikan poin belanja bagi pelangganya yang berbelanja di situ pada nilai belanja tertentu. Bila poin belanja yang dikumpulkan telah mencapai 20.000 poin, si pelanggan akan mendapatkan hadiah 1 koin Dinar emas.

Catatan Tambahan:

Macan Yaohan is the local champion in Medan modern retail industry. It has been in the business since 20 years ago.

When Bobby Leong, the third son of Leong family came back from overseas in 1999, Macan Yaohan had only three supermarkets. Bobby felt that the progress had been so slow for Macan Yaohan. "At that time I just thought that we have to expand or die !.." Bobby once told me.

As for today, local as well as global brands of modern retail are already in Medan. With the blessings of his father and supports from his brothers and sister: Fendi (1st son), Hendi (2nd son) and Sanny (the only younger sister), Bobby decided to expand.

Today Macan Yaohan has 9 outlets in Medan. He told me that some branded supermarkets have closed down, each time Macan Yaohan open an outlet close to them.

Today, after MarkPlus Forum gathering yesterday, i visited the Leong family's 10th upcoming outlet. The first (maybe in Indonesia in such a serious one!) Shariah Supermarket..!

To be postioned as a Shariah Supermarket, all employees are Muslims with Muslim dress. A Mushollah equipped with movie projector and big screen is also available for customers and staffs. Many Islamic books are displayed at the Book Section. (They also plan to have a Hermawan Kartajaya Corner overthere..)


All shoppers, Muslims or non Muslims would be blessed by God. Why? Zakat rule 2.5 pct of net profit will go to Charity purposes. The official launch will be on February 9.

The logo includes three Hearts. They symbolize Intellectual, Emotional and Spiritual Hearts...And the Leong Siblings are the reflections of this. Bobby Leong (on the left) is The Strategic Thinker(Intellectual), Sanny Leong(at the Center) is The Customer Service Champion(Emotional) and Muhammad Fendi Leong is The Dai (Spiritual)..

I told them that I am impressed with the concept very much! I also admire their Mission through such business. It would contribute for the "Unity in Diversity" of Indonesia. The Leong family also reflects on how a Chinese Indonesian family is a Pancasila Family. Bobby and Hendi are Buddhist. Sanny is Christian. and Fendi is a Muslim who also preach in several Medan Mosques...God Bless Indonesia from Medan..!

2 comments:

  1. Salam Ukhuwah & Persatuan
    <

    4940704_eaac9a_1

    Allahu Ghoyatuna, ar-Rasul Qudwatuna, al-Qur'an Dusturuna, al-Jihad sabiluna, al Mautu fi sabilillah asma amalina ] ;

    [ Allah adalah tujuan kami, Rasulullah teladan kami, al-Qur'an pedoman hidup kami, Jihad adalah jalan perjuangan kami, mati di jalan Allah adalah cita2 kami tertinggi ]

    SALAM UKHUWAH & PERDAMAIAN
    Muhammad Fendi Leong:

    Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati kami ini telah berkumpul di tempat ini karena mengasihi-MU; bertemu untuk memenuhi perintah-Mu; bersatu untuk memikul beban da’wah-Mu. Hati-hati ini telah mengikat janji setia untuk mendaulat dan menyokong syariat-Mu. Maka eratkanlah ya Allah atas ikatannya, dan kekalkanlah kemesraan di antara hati-hati ini. Tunjukkan kepada hati-hati ini akan jalan-Mu yang haq. Penuhkan hati ini dengan cahaya Rabbani-Mu yang tidak kunjung padam. Lapangkan hati ini dengan limpahan iman dan keindahan tawakkal kepada-Mu. Hidupkan hati ini dengan ma’rifat tentang-Mu. Dan jika Engkau mentakdirkan mati, maka matikanlah pemilik hati-hati ini sebagai para syuhada dalam perjuangan agama-MU. Engkaulah sebaik-baik sandaran dan sebaik-baik penolong.

    ReplyDelete
  2. The resilience of Gold is simply an illustration of two things. First, there are increasing numbers of people who are in the process of literally losing faith in paper altogether. Second, there is a lesser but also increasing number of people who understand that governments cannot print real wealth any more than the Obama administration can cap the oil leak in the Gulf of Mexico by waving a magic legislative wand over it.

    Meanwhile, the traders and their computer programs are being inexorably driven back on their last resort, the currency and debt paper of the US government. The more concentrated this flow becomes, the closer the systemic implosion gets.

    ReplyDelete